Kak Bimbim

Pesan dari kak Bimbim yang cukup hangat

Hai hai.. dua hari lalu aku mendapat pesan dari kak Bimbim..pesan yang menyampaikan bahwa bibit jeruk pontianak yang dulu kak Bimbim bawa dari Pontianak sudah berbuah sekarang di Bima ; Selat Sape (NTB). Aku selalu merasa senang setiap kali kak Bimbim menceritakan kabarnya. 

Aku mengenal kak Bimbim di tahun 2019, saat itu kak Bimbim merantau bekerja di Pontianak setelah ia menyelesaikan masa pengabdiannya sebagai Pengajar Muda angkatan 15 Indonesia Mengajar. 

Perkenalan aku dan kak Bimbim juga diperantarai oleh kak Funun yang juga alumni Pengajar Muda, mereka satu angkatan, kak Bimbim ditugaskan di Aceh Singkil sementara kak Funun ditugaskan di Kab. Natuna. 

Aku yang saat itu (2019) sedang bersemangat semangatnya menginisiasi Kelas Inspirasi Pontianak merasa cukup senang ketika tau keberadaan kak Bimbim dan Kak Funun di Pontianak. Aku merasa akan ada tempat aku bercerita dan meminta saran masukkan, mengingat mereka sudah jauh berpengalaman menginisiasi kelas inspirasi di daerah penugasan mereka sebelumnya. 

Pertemanan aku bersama kak Bimbim berlangsung cukup lama hingga ia memutuskan menyelesaikan pekerjaanya di Pontianak dan balik ke kampung halamannya di Bima (NTB). Selama kami berteman sesekali saya main ke kost nya kak Bimbim (Jl. Adisucipto), beberapa anak kelas inspirasi juga ku ajak main dan berkenalan dengan kak Bimbim. 

Kak Bimbim juga terlibat di Kelas Inspirasi Pontianak saat itu, sengaja aku meminta kak Bimbim sharing terkait pengalaman fasilitasinya kepada teman-teman relawan fasil saat itu. 

MasyaAllah sampai saat ini bearti sudah 5 tahun perkenalan dan pertemanan kami. Banyak hal berkesan yang aku dan dan kak Bimbim alami ; kami pernah berboncengan berdua hujan-hujanan saat setelah selesai meetup bersama kak Umur, Alief, Kak Dzamrud (alumni PM) yang saat itu sedang ada project juga di Pontianak. Pertemuan malam itu juga diisi dengan sesi sharing tips and trik lolos pengajar muda, karena emang bertepatan saat itu sedang dibuka pendaftran pengajar muda angkatan 19. 

Sepanjang perjalanan pulang, aku bercerita kepada ka Bimbim bahwasannya aku udah beberapa kali mendaftar pengajar muda, namun belum berhasil lolos, aku sedih curhat, kak Bimbim selalu punya cara sendiri untuk menghibur dan memotivasiku, bahkan kak Bimbim pernah kuminta sebagai kontak referensi ku ketika mendaftar pengajar muda. 

Balik ke pengalaman di Pontianak, aku mengenal kak Bimbim sebagai seorang muslimah yang pembelajar dan taat beragama, sesekali ia menanyakan info kajian dan meminta rekomendasi toko untuk membeli jilbab..ah senang sekali ketika bisa membantu. 
Satu hari kak Bimbim bilang berpamitan akan meninggalkan kota perantauannya ; Pontianak, saat itu Maret 2020 Covid melanda dunia dan Indonesia...

Aku masih ingat betapa susah saat itu mengurusi penerbangan kak Bimbim ; mulai dari harga swap yang lebih mahal dari harga tiket, peraturan perjalanan yang ketat (ehaac, pedulilindungi) dan regulasi regulasi lain yang mendebarkan saat itu karena belum ada aturan yang jelas dan publikasi yang merata.

Aku sempat bertanya ke beberapa kenalan terkait regulasi penerbanggan saaat itu untuk membantu kak Bimbim. Hari keberangkatan aku menawarkan diri untuk mengantarnya ke bandara, campur aduk perasaaanku saat itu ketika membonceng kak Bimbim, merasa kehilangan, merasa tidak lagi memiliki teman cerita dan curhat..tapi ya harus bagaimana kontrak kerja kak Bimbim udah selesai dan covid melanda, kak Bimbim harus segera keluar dari kota ini sebelum ia terkurung karena regulasi penerbangan yang rumit dan kebetulan kost nya juga sudah selesai bulan itu. 

Aku masih ingat banget gimana aku dan kak Bimbim lari-lari di bandara mengurus ini itu terkait perijinan terbang, turun naik tangga ke counter maskapai, aku menunggu di luar sembari berdoa dan semoga dipermudah semuanya, setelah hampir kurang lebih 1 jam menyelesaikan ini itu, tiba akhirnya kak Bimbim harus masuk ke dalam ruang check-in, perasaanku penuh haru ga karuan harus melepas kak Bimbim. 

Aku masih inget banget kak Bimbim memberikan rok dan jilbabnya kepadaku ; ia bilang itu yang hanya bisa ia berikan sebagai bentuk terima kasih atas bantuanku selama ini..rasanya sedih banget dan rok dan jilbab itu masih kusimpan dan kupakai selalu hingga saat ini, bahkan jilbabnya menjadi teman perjuanganku selama setahun mengabdi sebagai pengajar muda di kabupaten sigi, sulawesi tengah...

Aku senang banget ketika aku lolos pengajar muda, aku segera mengabari kak Bimbim, aku mengucapkan terima kasih banyak atas motivasi dan energi positifnya yang selalu menyemangati ku untuk berani selalu mencoba..

Dan hari ini dua hari lalu kak Bimbim masih bertukar kabar kepadaku, dan jika aku rindu aku juga ga sungkan untuk menyampaikannya bisa via chat WA dan DM Instagram..
Rindu sungguh sangat rindu saat ini, tapi aku yakin suatu hari nanti aku pasti dapat bertemu lagi dengan kak Bimbim...

Aku pengen mencoba burger buatan kak Bimbim, saat ini kak Bimbim merintis bisnisnya di kampung halamannya Bima, aku melihat proses kak Bimbim yang luarbiasa, aku melihat sungguh kak Bimbim adalah seorang perempuan yang gigih, konsisten dan sangat dewasa dalam menyikapi segala hal, diam diam aku mengagumi nya, terlebih ketika tau story bagaimana ia memutuskan menjadi pengajar muda. Kak Bimbim dulu sudah menduduki posisi bagus di bluebird tapi ia berani tinggalkan itu semua demi kecintaannya kepada pendidikan dan Indonesia, sungguh sangat menginspirasi 

Kak Bimbim, sungguh mengenal kak Bimbim adalah kseyukuran bagiku saat ini, terima kasih kak sudah menjadi inspirasiku, aku tau tidak mudah bagi kak Bimbim untuk sampai di titik ini, tapi aku yakin Allah sayang kak Bimbim :) 



Komentar