“Terus
berlayar dalam pengabdian”……(yeay)
Kalimat
yang terngiang ditelinga dan lekat dalam memori hingga hari ini. Sembilan bulan
lalu kalimat itu diteriakan dengan penuh semangat haru dan senyuman oleh 39
manusia yang sudah mengikrarkan dan merelakan dirinya mengabdi setahun untuk
ibu pertiwi.
Kayong
Utara, Nias Barat, Seram Bagian Timur, Sigi, Maybrat menjadi
tempat yang baru nan asing bagi 39 manusia ini.
Malam itu suara
“Hati-hati
yaa..”
“Jangan
lupakan aku ya..”
“Baik-baik
di penempatan, sehat selalu..”
“Jangan
lupa bekabar ya..”
“Ditunggu
ceritanya..”
“Sampai
ketemu satu tahun kedepan, 2023”
Suara
itu menggema di lobby Ecopark Ancol, Jakarta. Malam itu pelukan,
pesan-pesan dan salam digoreskan oleh fasil, officer dan PM XXIII. Tetesan air
mata mengalir syahdu, membuat hati bergetar dan bulu kudu merinding. Ecopark
malam itu benar-benar menjadi saksi perpisahan 39 manusia yang penuh tekat ini.
Perasaan haru dan campur aduk, keberangkatan menuju penempatan sudah semakin dekat
(tinggal hitungan jam).
Rasanya
siap tidak siap, sadar tidak sadar tiket pesawat sudah dipesankan dan
bersiaplah berangkat. Dalam hati terucap doa “Welcome, selamat mengabdi
dengan hati dan bersiaplah mengotori rompi dengan cerita dan perjuangan. Semoga
Tuhan jaga kita semua PM XXIII”
Hampir 2 bulan berada di sebuah kamar barak Camp Pelatihan, rasanya cukup menguatkan diri menghadapi ketidakpastian dipenempatan. Dan ternyata benar adanya, semua yang dilatih yang diajarkan berguna dipenempatan. Semua pertanyaan kenapa begini, kenapa begitu terjawab sudah. Benar apa yang dikatakan fasil “Kalian akan menemukan jawabannya ketika sudah dipenempatan” be releate dan memang benar adanya :)
Kini
perjalanan ini sudah hampir tiba digaris finish. Cerita-cerita 39 manusia ini
telah berseliwiran diberbagai media sosial baik WhatsApp, Instagram, Facebook, Twiter,
Tiktok dan Blog. Rasanya senang sekali ketika mengetahui banyak cerita tentang yang
lainnya di penempatan, yang ceritanya
hampir sama bagaimana sulitnya geografis yang dilewati, challenge
listrik serta jaringan yang terbatas, hingga kabar baik dari banyaknya
penggerak yang terus bekerja untuk pendidikan di daerah. Terima kasih untuk
ceritanya, sedikit lagi kita berjumpa kawan
😊
Komentar
Posting Komentar