Assalamualaikum Wr.Wb
Hallo teman-teman :)
Kali ini saya ingin menulis terkait memaknai peran perempuan/ muslimah , terinspirasi setelah saya khatam membaca buku nya Dr.Davrina Rianda yang berjudul "Trias Muslimatika"
Sebuah buku yang mengajarkan bagaimana seharusnya kita sebagai perempuan/muslimah memaknai peran kita sebagai anak, kakak, ibu dan istri sekaligus.
Buku yang mengajarkan syukur atas semua peran yang kita miliki :)
Recommended banget untuk dibacaa... (terutama bagi yang belum menikah) hehee
Bukunya ada dijual di Gramedia, yang mau pinjam bukunya ke saya juga boleh bangeet.. chat aja yaa :)
Oke!
Menjadi seorang perempuan artinya kita siap dengan seluruh peran yang harus kita jalankan. Menjadi anak, kakak, ibu, istri, individu dalam masyarakat, dan tak lupa kita juga seorang hamba.
Peran-peran ini tidak perlu dibenturkan satu sama lain, karena fitrahnya kesadaran dan kemampuan menjalankan peran itu telah ada dalam diri kita (setiap perempuan) sejak kita dilahirkan.
Sepanjang sejarah peradaban, perempuan pasti memiliki andil besar di dalamnya. Sebab setiap laki-laki yang menjadi tokoh heroik dimasanya tentu dilahirkan dari rahim ibunya, dibesarkan, hingga ketika dewasa ia akan didampingi oleh pasangan hidupnya sehingga meraih gelar kepahlawanannya.
Menjadi perempuan artinya siap untuk belajar ilmu kehidupan yang luas, sebab dari rahim kita yang kuat akan tumbuh janin yang suci, air susu kita akan memberi kehidupan, tangan kita akan mengasuh dan mendidik anak kita, dan dari mulut kita akan keluar doa-doa yang akan mengantarkan anak-anak kita meraih dunia dan surganya.
Menjadi perempuan tidak melulu tentang cantik, tapi juga cerdas. Karena kita adalah penyumbang 75% kromosom kecerdasan anak-anak kita. Kita adalah aktor pembentuk peradaban terbaik, komponen
terpenting untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Soekarno berkata "Perempuan adalah tiang negara, jika perempuanya baik maka jayalah negara dan jika perempuannya buruk maka runtuhlah negaranya"
Dalam keluarga, kita adalah "Al ummu madrasatul ula" yaitu sekolah utama.
Muhammad Quthb pernah berkata "Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik, sebaliknya seorang ibu yang rusak akhlaknya hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah perempuan"
Terima kasih untuk para ibu dan calon ibu di dunia yang senantiasa terjaga di sepertiga malamnya, yang telah mengajarkan anak-anak perempuannya untuk menjadi kuat setangguh ia, yang telah memberi inspirasi bahwa belajar dalam hidup adalah proses tiada henti.
Sekian tulisan saya kali ini, tidak bermaksud menggurui, saya juga belajar, masih belajar dan akan terus belajar untuk menjadi yang terbaik.
Semoga bermanfaat ya teman-teman :)
Komentar
Posting Komentar