Bestie Nasya 2

 
Lanjut bercerita tentang bestieku di dusun. Nasya anak manis yang selalu punya banyak pertanyaan, ia senang bertanya banyak hal, apa lagi terkait Upin Ipin
“Ibu guru, budak tu apa artinya?”
“Ibu guru, betuah tu apa artinya?”
“Ibu guru, ringgit itu uangnya Upin Ipin?”
Mengingat kesenangannya dengan Upin Ipin sengaja ketika pulang dari kabupaten, aku membawakannya uang ringgit Malaysia. Aku ingin mengenalkan dan memberinya uang ringgit yang selalu ia tanyakan. Hal ini menjadi salah satu motivasi semangatku untuk kembali ke dusun setelah hampir 3 minggu berada di kabupaten (read : membawa anak-anak kelas 5 mengikuti gladi dan pelaksanaan ANBK)
Pagi itu, setelah menyebrang dan sampai dirumah. Diriku langsung bergegas ke sekolah, tidak sabar rasanya bertemu dengan anak-anak ; rindu dengan suara riuh dan sebutan “Ibu guru”. Dan ternyata benar, belum juga sampai di sekolah, anak-anak yang melihat langkahku dari kejauhan sudah berteriak “Ibu guru Maya, ibu guru Maya, ibu guru datang….”
Huhu kau tau gimana rasanya? Rasanya senang sekali mendengar teriakan itu, membuatku mempercepat langkah kaki agar bisa segera sampai di sekolah. Baru juga memasuki lapangan, anak-anak sudah berhamburan berlari ke arahku lalu menyalamiku, mencium tanganku dan menyapa “selamat pagi bu guru”  kubalas dengan tersenyum dan menanyakan kabar mereka “Apa kabar kalian, ibu guru rindu sudah, maafkan ibu guru lama pergi e”
Nasya adalah anak yang pertama berlari ke arahku dan langsung memelukku. Dan seperti biasa ia langsung bertanya banyak hal
“Ibu guru lulus sudah dorang (read : anak kelas 5 yang mengikuti ANBK) belajar computer?”
“Ibu guru saya juga mau belajar computer?”
“Ibu guru boleh pinjam laptopnya bu guru?”
“Ibu guru sa juga mau pergi Palu belajar computer kek dorang bu guru”
“Ibu guru mau ba ajar saya belajar computer?”
Nasya sangat bersemangat untuk belajar computer, lalu ku iyakan permintaannya untuk belajar computer di sore hari. Setelah mengiyakan permintaannya diriku lalu berbisik “Ibu guru punya uang ringgit Upin Ipin untuk Nasya” Matanya langsung terbelalak penuh dengan rasa penasaran, pelan-pelan aku keluarkan selembar ringgit dari dalam tas kecil berwarna cokelat kesayanganku, lalu kuberikan kepadanya dan menjelaskan fungsi dari uang tersebut, ia sangat senang sekali “terima kasih bu guru”





    
Belum juga sore, Nasya sudah berada dirumahku, ia terus menagih janjiku untuk mengajarkannya computer.
“Ibu guru ayo.., ibu guru sudah janji toh ba ajar saya computer”
“Sebentar Nasya, ibu guru istirahat dulu ya, bu guru ba sholat dulu, Nasya pulang dulu jam 4 kita belajar computer di sekolah ya”
Ia lalu pulang kerumahnya. Belum lagi jam 4, jam 3 dia sudah datang lagi dirumah, ia sudah sangat tidak sabar belajar computer.
Sesuai janji jam 4 saya mengajarkannya mengetik di computer di sekolah. Saya meminta ia mengetik ulang kalimat yang ada didalam buku, jari jari kecilnya mulai menyetuh keyboard mengetik satu per satu huruf hingga menjadi sebuah kalimat.


Ia sudah mengenal huruf dan sudah pandai membaca, lalu ku diktekan bacaan dari buku dengan menyebutkan hurufnya satu persatu. Sesekali aku memuji kepiawaian jari jemari dan ketangkasannya dalam mengetik. Ia terlihat senang sekali, selesai mengetik ia meminta aku memotonya dan ia meminta aku merekam video
“Nasya mau ba bilang apa dalam video?”
“Ibu guru rekam saja sudah…”
Ia tidak mau memberitauku apa yang akan ia katakan didalam video, dan oh ternyata anak itu so sweet sekali. Ia memperkenalkan diri, bercerita pengalamannya belajar computer dan yang terakhir yang membuatku sangat speechless adalah ia berdoa untuk kesembuhan pak guru Adi (Pengajar Muda sebelumku). Yang sebelumnya sudah kusampaikan bahwa Pak guru Adi sedang sakit, video manisnya dapat teman-teman lihat di link berikut ini  
Dari pengalaman ini diriku belajar banyak hal :
1.       Anak-anak selalu tulus berteman.
2.      Anak-anak selalu ingat dengan apa yang kita katakan (read; janjikan).
3.     Anak-anak memiliki rasa ingin tau yang tidak ada batasnya.

Komentar