Hallo teman-teman kali ini saya ingin bercerita tentang Rahmad
Siapakah Rahmad ?
Lalu bagaimana saya bertemu Rahmad?
Lalu mengapa saya ingin membantu Rahmad ?
Saya mulai mengingat ngingat, tahun 2017 lalu, saya mengikuti konferensi nasional di Jakarta. Menjadi pengalaman sekaligus kebanggaan bagi saya pribadi mendapat kesempatan belajar bersama mahasiswa mahasiswi hebat dan terbaik dari berbagai universitas ternama di Indonesia.
![]() |
Delegasi Kalimantan Barat (ICN 2017) |
Ada satu sesi sharing yang sangat menarik perhatian saya waktu itu.
Dimulai dari sebuah pertanyaan "Apakah teman-teman percaya bahwa orang Indonesia adalah orang-orang yang baik ?" tanya seorang pemateri yang berdiri di depan kami (34 pemuda pemudi terpilih dari setiap provinsi)
Saya dengan yakin dan lantang menjawab, "iya"
Lalu kami disuguhkan sebuah video yang menceritakan tentang perjalanan sebuah platform yang sudah berhasil membuktikan bahwa "Orang Indonesia itu baik"
Yaps, sebuah video dari "kitabisa.com" yang menceritakan berapa banyak campaign, berapa banyak orang yang terlibat, berapa banyak orang yang terbantu dengan adanya platform ini.
Singkatnya menjadi baik itu mudah, karena ada banyak sekali orang baik disekitar kita terlebih ditambah dengan perkembangan teknologi saat ini, semua menjadi sangat mudah. Hanya dengan satu klik saja kita bisa dapat membantu orang lain.
Sepulang dari konferensi, pikiran saya terus berputar-putar akan hal itu "Apakah saya juga bisa seperti orang-orang baik itu? Membuat campaign membantu orang yang kesusahan, sedangkan saya sendiri juga kadang kesusahan"
Pikiran saya berlalu begitu saja
Singkat cerita, masuklah saya ke fase "Mahasiswa Tingkat Akhir" yang berkutat dengan lembaran-lembaran revisi, siang malam tak ada pikiran lain selain skripsi dan skripsi.
Fase ini tentu membuat saya jenuh, terlebih saya type mahasiswa yang terbilang aktif. Ketika dihadapkan di fase ini, saya menjadi suntuk, karena kegiatan yang biasa saya lakukan harus saya kesampingkan dengan memprioritaskan skripsi. Saya sungguh rindu berkegiatan sana sini, pergi pagi pulang malam, ketemu teman-teman dan bercerita. Saya merasa insecure dengan tidak melakukan apa-apa saat itu, merasa kurang bermanfaat.
Dalam situasi seperti itu timbul lah ide-ide liar bin gila di kepala saya. Ide gila sekaligus challange untuk diri saya agar segera menyelesaikan skripsi.
Saya bertekad, saya berazam pada diri saya, selepas saya sidang skripsi saya akan mengajak teman-teman saya yang juga sedang berjuang menyelesaikan skripsi untuk melakukan selebrasi perayaan dengan membuat sesuatu yang bermanfaat dan berkesan. Sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan kami menyelesaikan studi.
Timbul lah ide untuk membuat campaign di kitabisa.com untuk membantu anak yang kurang beruntung agar tetap bersekolah. Beres sidang skripsi saya mulai kesana kemari menceritakan ide gila ini kepada teman-teman saya. Tapi tidak satu pun saya temukan teman saya yang sefrekuensi dengan saya yang memiliki effort yang sama untuk merealisasikan ide gila ini. Mungkin skill meyakinkan dan lobby saya saat itu masih sangat minim hihii
Saya semakin pesimis, karena kurangnya dukungan, perlahan saya mencoba realistis mungkin ini hanya ide gila saya saja dan terlalu beresiko dan tidak mudah untuk direalisasikan. Sedih hampir saya kubur rapat-rapat ide gila itu sembari menyibukkan diri mempersiapkan urusan administrasi pendaftaran wisuda yang berjelimet hikss :'(
Syukur alhamdulillah saya bertemu 1 orang yang percaya dengan ide gila saya ini. Yaps namanya "Maulini" yang akrab disapa "Mamao"
Sungguh pertemuan sore itu, membawa energi yang sangat positif, ngelantur aja saya ceritakan keresahan saya atas ide gila saya yang tak satupun orang percaya akan hal itu.
"Coba aja dulu, May"
"Kalau ga ada yang mau join dg ide mu, coba aja dirimu realisasikan sendiri dulu, buktikan kalo ini bukan ide gila tapi ide briliiant"
Wah mendengar pernyataan seperti itu, sontak saya langsung membuka laptop dan membuat akun di kitabisa.com (semangat mode ON) membara wkwkk
Lalu saya list step by step apa saja yang harus saya lakukan setelah itu.
Saya mulai dengan membuat 1 postingan meminta rekomendasi dari teman-teman online saya untuk anak yang layak dibantu, tentu dengan syarat dan kriteria yang sudah saya diskusikan dengan Maulini.
![]() |
Flyer rekomendasi |
Senang rasanya saya sudah menemukan siapa support system saya waktu itu. Terima kasih, Mao :)
Berbekal banyaknya rekomendasi yang datang dan hasil survei yang dilakukan, jatuhlah pilihan kepada Rahmad, sebagai anak yang kami ikhtiarkan membantu biaya sekolahnya dengan membuat campaign galang dana di kitabisa.com
![]() |
Campaign kitabisa.com/rahmadbisasekolah |
Continue ~
#SetiapDetikHarusMemberiManfaat
Komentar
Posting Komentar