SEHAT MENTAL (?)

 


Bismillah, hallo kawan-kawan apakabarnya hari ini? Sudahkah kita tanyakan pada diri kita hari ini. Apakah kita sehat ? sehat fisik, sehat mental, jiwa raga kondisi nya bagaimana hari ini ?

Umur 20-an sangat rentan dengan penyakit2 kronis yang disebut QLC (Quarter Life Crisis) ; (Mental health)

Semoga semuanya baik-baik saja, mari kita sadari secara penuh kondisi kita saat ini :) 

Kesehatan mental (mental health) banyak diperbincangkan dimasa pandemi saat ini, terutama dikalangan generasi muda. Menghadapi suasana pandemi banyak sekali hal tak terduga yang berubah disekitar kita. Wajar saja ada rasa kaget, perlu waktu memahami ritme dan penyesuaian diri. Segala sesuatu berubah menjadi daring, membuat kita mendapatkan pressure untuk lebih dekat dan adaptif dengan kondisi dan teknologi.  

Rasanya kita perlu kembali memahami teori Darwin “yang mampu beradaptasi yang akan bertahan”

Kita harus bertahan karena kita generasi muda merupakan tangga estafet yang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa ini. Terdengar klise memang. Tapi sesederhananya setiap dari kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri.

Bonus demografi yang di gadang-gadangkan menjadi masa keemasan bangsa ini rasanya sulit untuk diraih dengan kondisi pandemi.

“Ya namanya juga bonus, bisa untung bisa buntung, tergantung bagaimana kita mempersiapkan diri menuju 2030 mendatang”

Generasi muda merupakan aktor utama yang berperan pada pencapaian bonus demografi. Bonus demografi dapat menjadi peluang bagi kemajuan bangsa. Namun bagaimana jika para generasi muda mengalami penyakit yang saat ini sangat rentan menjangkiti ; stress, depresi, toxic relationship juga krisis identitas? Hal ini dikarenakan ketidakmampuan adaptif terhadap perubahan.

Kemampuan adaptif sudah menjadi sifat naluri semua makhluk hidup.

Masih ingat pelajaran pengetahuan alam di bangku Sekolah Dasar ?
Semua makhluk hidup diciptakan Tuhan dengan sifat adaptif, bukan ? Mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Mulai dari kaktus berduri, jati meranggas, cicak dengan autotomi, bunglon dengan mimikri dan masih banyak yang lainnya.

Hebat ya ? lalu bagaimana dengan kita manusia? Bisakah kita adaptif seperti hewan-hewan tersebut?

Tuhan tentu sudah memberikan kelebihan pada setiap makhluknya cara untuk tetap hidup dan bertahan. Apalagi kita, manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Iyakan?  Syukuri

Sama-sama kita belajar dari kondisi pandemi saat ini. Semua butuh waktu dan ruang untuk berproses. Pelan-pelan. Saya, kamu dan tentunya kita pasti bisa terus bertumbuh, bertahan, dan beradaptasi menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada disekitar kita.

Ciri –ciri orang bertumbuh

1.    Bangun pagi

Dia memiliki cita-cita untuk dicapai setiap hari

2.    Fokus pada tujuan hidupnya

Bukan pada “apa” atau “yang mana” jalannya, melainkan bagaimana cara menjalaninya

3.    Tidak iri dengan pertumbuhan hidup orang lain

Alih-alih, dia ikut senang dan bahagia apabila ada orang  lain yang meraih keberhasilan- dan justru terinspirasi untuk menjadi versi dirinya yang lebih baik

4.    Banyak bersedekah

Dia semakin menyadari bahwa apa yang dimilikinya- entah harta, waktu atau energi-bukanlah miliknya sendiri

5.    Semakin bertambah keimanan, ketakwaan, dan rasa syukur

Dia semakin mengenal siapa dirinya, untuk apa dia diciptakan dan kemana dia akan pulang

Pelan-pelan :)

Untuk kamu yang sedang beradaptasi, selamat bertumbuh ya!

Komentar