Hallo teman-teman,
maaf ya udah lama ga nulis. Bukannya sok sibuk tapi sepertinya saya lagi malas
wkwkk
Melawan malas
itu memang susah ya teman-teman, ini aja perlu banyak sekali energi untuk
menulis lagi. Habis ini langsung evaluasi diri, self management dan time
managemet hihi
Kali ini saya
mau nulis hasil dari ngebacanya buku dr. Davrina yang judulnya “TRIAS
MUSLIMATIKA”. Buku yang membahas terkait menjalani masa transisi dari remaja
dewasa menjadi istri, ibu dan muslimah berdaya
TENTANG MEANING OF LIFE
Belajar dari dr. Davrina kalo kita ingin melihat lebih luas, sebenarnya bukan time management tapi self management. Bagaimana mengolah diri ini sendiri untuk tau apa yang paling kita prioritaskan, apa yang paling kita butuhkan bukan apa yang paling kita inginkan.
Karena sungguh bukan hanya waktu saja yang seharusnya di manage. Sikap , ucap, dan pikiran pun perlu di manage untuk menjadi manusia yang terus maju, bertumbuh dan terus berkembang. Terus gimana biar bisa terus bertumbuh ?
Set your goals. And always set it high above, until you have to jump really high to reach it. Tapi sebelum itu coba kita cari “sesuatu” yang benarbenar memanggil kita. Kalo dr. Davrina bilangnya true calling, dan kalo saya suka bilangnya meaning of life.
Coba renungkan, Kirakira ada gaksih 1 kegiatan yang benarbenar sangat temanteman sukai hingga temanteman rela ngabisin waktu, tenaga dan segalanya untuk memperjuangkan itu ?
Lagi sakit, capek, sedih pun kadang dibela-belain dikejar. Satu hal atau lebih yang setelah teman-teman lakukan, temanteman tersenyum lebar dan merasa “hidup”
Hayo kira-kira apatuh ?
The only person who could answer it is you. Kalo belum nemu, cobadeh kamu cobain main ke tempat yang ga biasa kamu datangi. Challenge yourself!
- Ikut kegiatan volunteer, ; Nyobain ikut lomba, Terjun ke organisasi, Daftar konferensi atau kegiatan
kepemudaan gitu.
You’ll never know until you wander all around. Trust me. You be surprised with what you found J
Setelah sudah nemu meaning of life kita. Barulah kita bisa goals-setting atau menentukan target/tujuan kita.
Mau dibawa kemana ni dirinya supaya bisa mencapai meaning of life itu ? mau pakai cara gimana meraihnya ? coba tentukan goals yang SMART
-
Specific
-
Measurable
-
Achieveable
-
Realistic dan
-
Time – bound nya jelas. Buat sedetail
itu yaa… J
Buat daftar mimpumu yang tinggi!
Ya mulai dari mencanangkan goals setinggi mungkin, kalau ternyata bisa tercapai, bearti batas kemampuan kita sebenarnya lebih dari itu. Set another bigger goals
Terus apa langkah selanjutnya ?
Dari sana barulah kita beranjak ke teori popular time management The 4Ds
1.
Do : Yang mendukung goals kamu,
penting, mendesak!
Ex : deadline kerja/kuliah, konflik
2.
Defer : Mendukung goals tapi butuh
direncanakan dulu, jadi penting tapi ga mendesak.
Ex : menyusun jadwal bulan depan, team building, quality time dg orang lain
3.
Delegate : Mendesak, tapi bisa
dilakukan orang lain atau bahkan lebih baik dilakukan orang lain kalua memang
ga sesuai sama goals
Ex : tugas organisasi yang bisa dihandle temanmu (tapi bukan lepas tanggung jawab yak)
4.
Delete : Tidak penting, tidak
mendesak
Ex : hurahura mulu, scrolling onlineshop dll
Temantema ini contohnya dilihat dari sudut pandang meraih goals ya. Kalau lagi butuh rehat, bisa saja yang di nomor 4 naik jadi nomor 1atau bahkan 2. It depends on the situation and your own goals. Kan kaptennya kita sendiri, terserah mau dibawa kemana J hihiii
Meaning of life
itu satu hal atau lebih yang benar-benar “Memanggil” kita dan membuat kita
merasa hidup. Ada yang bilang Namanya passion, tapi kalau Cuma passion tanpa
makna, tidak akan jadi sekuat ketika kita mencari meaning of life.
Khairunnas
anfa’uhum linnas
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang
lain.
Saya beri contoh
ya temanteman,bagi saya meaning of life itu, berbagi lalu mengajak orang untuk
bangkit dan menemukan potensi dirinya yang sesungguhnya. Selain itu, mendengarkan
orang lain bercerita tentang apapun sampai saya bisa membantu mereka. Dan satu
lagi, mengajar. Saya bisa menjadi diri saya sendiri ketika mengajar, terasa
lepas dan benar-benar hidup.
Jadi, ketika bicara tentang mental health, hati ini benar-benar merasa terpanggil. Ketika bicara tentang self development, diri ini seakan ingin berlari sambil melompat bahagia untuk menjemputnya. Coba temanteman pelan-pelan cari, apasih hal-hal yang ada pada diri teman-teman ?
Kalau sudah ketemu, ngapapa niatkan itu untuk apapun. Misal untuk membahagiakan orangtua kita, untuk mengembangkan diri kita, untuk menjadi orang yang berpengaruh. Boleh semua niat dan tujuannya boleh.
Tapi, bukannya ada Yang Maha Mengatur Segalanya yang seharusnya kita libatkan disini?
Jawabnya, tentu. Wajib kita libatkan niat kita untuk beribadah pada Allah. Untuk menjadi manusia yang mampu meluaskan manfaat untuk sekitar.
Contohnya, temanteman ingin menjadi chef ternama dari Indonesia. Panjangkan niat temanteman dengan selalu menggunakan cara, bahan dan alat yang halal, sehingga masakkan terenakmu bisa dinikmati semua saudara muslim. Bisa memberi kenikmatan yang berkah untuk orang lain.
Contoh lagi, teman-teman ingin menjadi dokter sukses supaya dapat membangun rumah sakit sendiri. Panjangkan niat temanteman dengan membanggakan kedua orantua, mampu membantu semua orang dengan tulus ikhlas agar mereka sembuh dari penyakitnya. Sehingga juga bisa berpengaruh di masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya.
Kedua contoh itu sama, sama-sama melibatkan Allah dan hakikat kita sebagai manusia untuk bermanfaat. Sehingga akan sejalan dengan ridhoNya J
Jika niat kita sudah tertuju pada Allah, hati ini menjadi lebih ikhlas, menjadi lebih percaya apapun rencana yang disiapkan olehNya adalah yang terbaik untuk diri kita.
Halang rintang segalanya akan muncul, pasti akan ada. Tapi kalau kita kembalikan semuanya kepada Allah, Dia akan carikan hikmah dan jalan yang terbaik untuk kita.
Semakin tinggi pohon, semakin besar pula angin yang berhembus, itu benar sekali. Semakin dekat kita dengan Allah, mungkin akan muncul banyak kejadian yang mengejutkan kita, membuat kita jatuh, terpuruk. Kadang hati yang belum bersih ini bertanya, ya Allah kenapa ini harus terjadi ? kemudian keimanan kita akan berisik.
“Hei, itu tuhanmu hanya sedang sangat rindu dan ingin mengajakmu belajar menjadi lebih kuat”
Jadi, pedekate sama Allah ya ? Allah tuh makin sayang sama kita yang makin romantic padaNya J
Sekian! Semoga bermanfaat ya teman-teman
Komentar
Posting Komentar