Tingakatkan
Harga Jual, Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Harga barang kebutuhan pokok
jelang Tahun Baru Imlek relatif stabil. Beberapa harga sayur mayur malahan
terpantau turun. Petani dari Kuburaya Heri mengatakan harga sayur mayur saat
ini memang turun, tak terkecuali harga cabai yang masih mencapai sekitar Rp.
125.000/kg. Kunjungan penulis, Sabtu 11 Februari ke kebun pak Heri mendapatkan
banyak informasi terkait dunia pertanian. Kebun yang di kelola pak Heri menanam
sayur mayur dan cabai. Keluhan juga didapatkan penulis dari narasumber saat
berkunjung salah satu keluhan harga jual sayur mayur yang sangat murah, harga
jual itu salah satu masalah selain keluhan dari susahnya perawatan kebun.
Petani saat ini membutuhkan harga jual yang sesuai dengan kerja kerasnya dalam
proses pertanian ditingkat konsumen. Kejadian yang terjadi selama ini yaitu
para petani yang sudah berkerja keras lalu menghasilkan tetapi margin
keuntungan sebagian besar mengalir ke pedagang. Di tingkat petani harga tetap
rendah, tetapi di tingkat dari penjual harga bisa sangat tinggi. Sehingga pada
saat dijual di pasar, para konsumen bertanya-tanya soal harga yang begitu
mahal. Padahal harga di tingkat petani tidak ada perubahan.“Sering biasa ada
yang langsung membeli sayur disini karena harga yang murah di banding membeli
langsung di pasar” kata pak Heri.
Margin harga antara di tingkat
petani dan di tingkat penjual di pasar dapat diatur agar tidak terlalu jauh.
Keuntungan para petani akan lebih terjamin dari proses pertanian yang mereka
laksanakan selama ini. “Margin harga mestinya dapat dipastikan” terangnya. Pada
praktiknya petani tetap saja hanya bisa menikmati harga jual yang murah. Jika
kondisinya demikian,kecil kemungkinan para petani akan meningkat
kesejahteraannya. Kebijakan subsidi pertanian oleh pemerintah yang difokuskan
pada proses produksi (prapanen) dengan demikian tak cukup efektif untuk
mengangkat kesejahteraan petani. Masalahnya menjadi sangat kompleks karena
siklus produksi yang tak menguntungkan petani ini telah berlangsung lama. Sudah
saatnya pemerintah terjun langsung dalam mengelola pasca panen. Sehingga hasil
produksi petani bisa dibeli oleh pemerintah dengan harga yang menguntungkan
petani.
Pemerintah tidak perlu membuat
kebijakan baru untuk mengatasi permasalahan ini, cukup dengan mengganti subsidi
dari yang semula untuk meningkatkan hasil produksi menjadi subsidi untuk hasil
produksi petani. Ketika hasil produksi melimpah, terjaganya harga jual maka
kesejahteraan petani juga dapat meningkat dan terjamin. Ketika kesejahteraan
petani terjamin, generasi muda di perdesaan juga diharapkan mau berkerja
sebagai petani dan mampu menekan angka pengangguran di desa yang akan
memberikan terobosan yang menguntungkan bagi perekonomian. Kondisi ini
dimungkinkan mengingat ke depan desa-desa di Indonesia juga akan panen para
sarjana pertanian.
Komentar
Posting Komentar